Pressure Switch adalah perangkat yang secara otomatis menghidupkan atau mematikan mesin atau sistem ketika tekanan fluida (seperti udara atau air) mencapai tingkat tertentu. Sakelar biasanya terhubung ke sensor tekanan yang mendeteksi perubahan tekanan fluida, dan menggunakan informasi ini untuk mengaktifkan atau menonaktifkan sakelar. Sakelar jenis ini umumnya digunakan dalam pengaturan industri dan komersial, serta di banyak peralatan rumah tangga.

Cara Setel Pressure Switch Otomatis

Untuk menyetel Pressure Switch pada pompa air otomatis, Anda harus mengikuti langkah-langkah umum berikut:

Matikan daya ke pompa: Sebelum melakukan penyetelan apa pun, penting untuk mematikan daya ke pompa untuk menghindari bahaya listrik.

Temukan sakelar tekanan: Sakelar tekanan biasanya terletak di dekat pompa atau di panel kontrol. Ini akan memiliki dua sekrup penyesuaian, satu untuk tekanan cut-on dan satu lagi untuk tekanan cut-off.

Sesuaikan tekanan sela: Tekanan sela adalah tekanan di mana pompa akan hidup. Untuk menyetelnya, putar sekrup penyetelan searah jarum jam untuk menambah tekanan, atau berlawanan arah jarum jam untuk menurunkannya. Dianjurkan untuk memeriksa manual pompa Anda untuk memeriksa tekanan cut-on yang disarankan.

Sesuaikan tekanan cut-off: Tekanan cut-off adalah tekanan di mana pompa akan mati. Untuk menyetelnya, putar sekrup penyetelan searah jarum jam untuk menambah tekanan, atau berlawanan arah jarum jam untuk menurunkannya.

Uji sakelar: Nyalakan kembali daya dan alirkan air melalui sistem untuk menguji sakelar. Pompa harus hidup dan mati pada tekanan yang sesuai.

Ulangi langkah 3 – 5 hingga Anda mencapai kisaran tekanan yang diinginkan, dan pastikan untuk memeriksa manual untuk setiap instruksi khusus untuk pompa Anda.

Harap dicatat bahwa langkah-langkah di atas adalah panduan umum dan dapat bervariasi tergantung pada sakelar tekanan dan pompa spesifik yang Anda gunakan. Penting untuk merujuk ke manual peralatan khusus Anda untuk instruksi lebih rinci.

Macam Setingan Otomatis Pompa Air

Ada beberapa pengaturan yang dapat diatur pada pompa air otomatis untuk mengontrol pengoperasiannya:

Cut-on pressure: Ini adalah tekanan di mana pompa akan menyala dan mulai memompa air. Ini biasanya diatur ke tekanan tertentu, seperti 20 psi (pon per inci persegi) atau 30 psi.

Cut-off pressure: Ini adalah tekanan di mana pompa akan mati dan berhenti memompa air. Ini biasanya diatur ke tekanan yang lebih tinggi daripada tekanan cut-on, seperti 40 psi atau 50 psi.

Tekanan diferensial: Ini adalah perbedaan antara tekanan cut-on dan cut-off. Ini biasanya diatur ke nilai tertentu, seperti 10 psi.

Laju aliran: Ini adalah laju di mana pompa dapat memindahkan air. Ini biasanya diukur dalam galon per menit (GPM) atau liter per menit (LPM).

Kecepatan motor: Ini adalah kecepatan di mana motor pompa bekerja. Ini biasanya diukur dalam putaran per menit (RPM) atau hertz (Hz).

Timer: Beberapa pompa memiliki pengaturan timer yang memungkinkan Anda menyetel pompa untuk hidup dan mati pada waktu tertentu, atau untuk durasi tertentu.

Sensor: Beberapa pompa dilengkapi dengan sensor yang mendeteksi ketinggian air di dalam sumur atau tangki, dan mengaktifkan atau menonaktifkan pompa sesuai dengan itu.

Harap dicatat bahwa pengaturan di atas dapat bervariasi tergantung pada pompa spesifik yang Anda gunakan, dan penting untuk merujuk pada manual peralatan khusus Anda untuk instruksi lebih rinci dan pengaturan yang disarankan.

By Kania