Tujuan dan Program Sekolah Ramah Anak

Pengertian Sekolah Ramah Anak

Sekolah ramah anak adalah satuan pendidikan formal, non formal, dan juga informal. Sekolah ini memprioritaskan kenyamanan dan dukungan anak, juga membantu proses pembelajaran mereka. Satuan pendidikan ini mengikutsertakan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan sehat, dan peduli dan berbudaya lingkungan hidup.

Sekolah ramah anak juga memberikan jaminan dan memenuhi hak anak sehingga terlindungi dari segala macam diskriminasi dan kekerasan di sekolah. Serta membantu partisipasi anak dalam perihal perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan juga prosedur pengaduan terkait pemenuhan hak dan dukungan anak.

Sekolah ramah anak ini terbentuk dari kasus-kasus bullying sesama teman, dan juga kekerasan antara guru dan murid. Pada 2014-2015, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat setidaknya 10% kekerasan pada anak terjadi akibat kelakuan guru di sekolah. Selain itu, dari tahun 2011 hingga 2014, pengaduan terkait persoalan bullying di sekolah sudah tercatat sebanyak 369 atau sekitar 25% dari keseluruhan 1.480 kasus. Bahkan, jumlah anak sebagai pelaku kekerasan pun mengalami kenaikan hingga 79 kasus pada tahun 2015.

Karena itulah, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menginisiasi Sekolah Ramah Anak (SRA) untuk memenuhi hak-hak dasar anak. 

 

Tujuan dari Sekolah Ramah Anak

Menurut Panduan Sekolah Ramah Anak, tujuan kebijakan sekolah ini yaitu untuk memenuhi, menjamin, dan melindungi hak anak. Kemudian, untuk memastikan bahwa satuan pendidikan dapat mengembangkan minat, bakat, dan kapabilitas anak. Serta buat persiapan anak agar dapat bertanggung jawab kepada kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan bekerjasama untuk kemajuan dan stimulan perdamaian.

Sekolah ramah anak jadi payung yang memenuhi hak dasar anak dan melindungi mereka selama berada di sekolah. Perlindungan tersebut tidak cuma hanya memberikan keamanan anak dari tindakan kekerasan, tapi juga kebugaran fisik dan psikisnya. Sekolah ini juga mempunyai tujuan untuk menciptakan kondisi sekolah yang aman dan nyaman, ramah, dan juga menggembirakan bagi anak. Hal ini termasuk sarana dan prasarana sekolah yang layak dan memenuhi standar untuk menunjang kesuksesan belajar anak. 

 

Prinsip Sekolah Ramah Anak

Berdasarkan Panduan Sekolah Ramah Anak oleh Kementerian PPPA tahun 2015, pembentukan dan pengembangan SRA mempunyai lima komitmen penting, antara lain:

1. Nondiskriminasi, yaitu menjamin kesempatan setiap anak untuk menikmati hak pendidikan tanpa diskriminasi, seperti disabilitas, gender, suku bangsa, agama, dan latar belakang orang tua.

2. Kepentingan terbaik bagi anak, yaitu anak didik selalu menjadi bahan pertimbangan utama didalam seluruh ketentuan dan tindakan dari pengelola dan penyelenggara pendidikan.

3. Hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan, yaitu menciptakan lingkungan yang menghormati martabat setiap anak dan menanggung pengembangan holistiknya.

4. Penghormatan pada pandangan anak, yaitu menghormati hak anak untuk berekspresi dan menyampaikan pendapat mereka didalam segala perihal yang mengenai bersama perkembangannya.

5. Pengelolaan yang baik, yaitu menjamin transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, dan supremasi hukum dalam satuan pendidikan. 

 

Contoh Program Sekolah Ramah Anak

Berbagai program dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya telah berkembang untuk mewujudkan SRA.

Berikut adalah beberapa contoh program inovatif dari kementerian/lembaga berbasis sekolah untuk mewujudkan sekolah ramah anak.

1. Sekolah Adiwiyata (Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan)

Sekolah adiwiyata adalah salah satu program kerjasama untuk menambah kesadaran warga sekolah supaya bisa memelihara lingkungan dan mendorong pembangunan berkelanjutan di masa depan.

Contoh program Sekolah Adiwiyata yakni “Program Jum’at Bersih” yang melaksanakan aktivitas pelestarian lingkungan untuk sekolah pada jadwal yang tetap. Kegiatannya, membersihkan parit sekolah, memelihara ladang bunga, dan menyingkirkan sampah supaya lingkungan sekolah senantiasa bersih dan sehat.

 

2. Sekolah Aman (Kemendikbud)

Sekolah Aman adalah sekolah yang bisa melindungi para murid disaat terjadi bencana atau kondisi darurat lainnya. Penerapan sekolah aman dan nyaman ini akan terlaksana lewat beraneka kegiatan, seperti eco school, UKS, aktivitas konseling peserta didik, dan sebagainya. Selain itu, program ini juga berperan sebagai usaha peningkatan prestasi siswa lewat pengembangan bakat akademik dan non akademik.

 

3. Sekolah Inklusif (Kemendikbud)

Sekolah inklusif adalah sekolah yang memberikan pendidikan yang ramah kepada seluruh peserta didik, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Tujuannya adalah untuk memberikan peluang seluas-luasnya kepada seluruh peserta didik supaya punya potensi kecerdasan atau bakat istimewa lainnya.

Peran guru kelas benar-benar penting untuk menciptakan kondisi studi yang kondusif, serta menyusun dan melaksanakan praktek bimbingan bagi seluruh peserta didik. Guru kelas sekolah inklusif juga bertugas untuk mendampingi anak berkebutuhan khusus di dalam aktivitas studi mengajar.

 

4. Pesantren Ramah Anak (Kemenag)

Program pesantren ramah anak mengedepankan kenyamanan santri, mulai dari lingkungan pesantren, sarana dan prasarana, dan proses pembelajaran, serta mewujudkan hak anak bagi santri. Program ini juga menerapkan nilai-nilai pesantren dan memberikan pemahaman Islam untuk membentuk pembawaan santri yang mengedepankan toleransi dan keadilan.

 

5. Pendidikan Anak Merdeka

Program pendidikan anak merdeka adalah untuk membantu dan menumbuhkan jiwa kemandirian anak di dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam perihal ini, sekolah menciptakan kondisi kelas yang nyaman dan tertib tanpa membandingkan latar belakang serta keyakinan tiap-tiap peserta didik.