Communication dan Culture Start-Up | Satuviral.com

 Satu ViralCommunication

Menurut CEO Lapangbola dalam hal mendapatkan investor terdapat cara yang dinamakan 3F, yaitu friend, family, dan fool. Fried artinya investor mungkin datang dari teman, family mungkin adalah salah satu keluarga, atau bahkan fool yang artinya orang tak dikenal dan mempercayai untuk menginvestasikan uangnya kepada start-up. Lapangbola mendapatkan pendanaan dari teman yang memiliki kesukaan yang sama pada bidang Sepak Bola. Adapun cara Lapangbola dalam menjaga komunikasi dengan investor adalah dengan memberikan laporan bulanan.

 

Tidak hanya kepada investor, komunikasi kepada sesama tim juga penting. Dalam hal ini CEO Lapangbola mengatakan bahwa menggunakan metode bonding dan 1 on 1 meeting kepada tim dirasa efektif dalam menjaga komunikasi sesama tim. Selain itu, menurut dari hasil penelitiannya Fadli (2019) menjelaskan bahwa bonding merupakan hal yang dibutuhkan agar timbulnya rasa memahami antar sumber daya manusia

Culture

Bonding merupakan cara dari Lapangbola untuk menciptakan budaya kerja yang nyaman. Selain itu, Lapangbola juga memberikan jam kerja yang fleksibel kepada karyawannya selain dari divisi operasional karena harus menyesuaikan dengan jadwal pertandingan. Akan tetapi, dengan adanya fleksibilitas jam kerja tidak membuat karyawan menjadi seenak-enaknya, melainkan justru efektif dalam meningkatkan kenyamanan dalam bekerja. Namun, Akan tetapi, berdasarkan jurnal Calvin (2021) yang menjelaskan mengenai kapabilitas sumber daya manusia menjelaskan bahwa adanya fleksibilitas jam kerja membuat celah pada faktor manajemen yang mengakibatkan karyawan tidak memiliki ikatan yang erat dengan atasan, bawahan, atau rekan kerja lainnya. Hal ini akan berdampak pada keutuhan bisnis. Sadar akan

tersebut, walaupun Lapangbola menerapkan waktu kerja yang fleksibel, tetapi terdapat waktu untuk melakukan 1 on 1 meeting dengan para karyawannya sehingga dapat membangun kedekatan dengan atasan, bawahan, atau rekan kerja lainnya.

 

Hasil pekerjaan dari setiap tim juga di monitoring menggunakan OKR (Objective and Key Resource) pada setiap bulannya, apabila terdapat yang memiliki hasil OKR yang buruk, maka CEO dari Lapangbola mencari akar permasalahan dengan menggunakan metode 1 on 1 meeting agar mengetahui masalah lebih dalam.